Hari ini, diskusi dilanjutkan dengan berandai-andai. Andai saja saat ini aku punya uang 150 juta, dan terdapat minimal empat prioritas peluang masa depan yang salah satunya harus aku ambil. Maka, dengan berbagai pertimbangan, berikut aku akan sampaikan pengandaian jika salah satu dari keempat peluang itu aku ambil.
PNS, aka Pegawai Negeri Sipil. Merupakan salah satu dari impian
banyak orang, terutama yang sudah menamatkan pendidikan maupun
kuliahnya. PNS menjanjikan gaji yang lumayan, dan adanya tunjangan hari
tua yang menjanjikan. Sebut saja guru negeri, selain nantinya akan
mendapatkan pensiunan, guru juga memungkinkan berkesempatan mendapatkan
akreditasi dalam bentuk sertifikasi. Jika seorang guru mendapatkan
sertifikasi, maka paling tidak dia akan mendapatkan gaji minimal 4-5
juta per bulan. Belum lagi PNS juga mendapatkan gaji ke-13 sekali dalam
setahun. Tentunya hal ini yang menjadikan PNS tetap menjadi pilihan
utama bagi sebagian banyak orang. Namun, tidak dapat kita pungkiri bahwa
untuk mendapatkan pekerjaan tetap seumur hidup, seseorang yang ingin
menjadi PNS biasanya melalui tahap percaloan. Ya, kalau kita tidak
mempunyai pegangan, maka kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan ini
akan semakin kecil. Bilangan yang biasanya digunakan untuk memuluskan
perjalanan mendapatkan PNS berkisar 150an. Jadi, kalau seandainya aku
punya duit 150 juta, dan digunakan habis untuk mendapatkan PNS,
kompensasinya adalah gaji tetap 4-5 juta per bulan, gaji ke-13, pensiunan dan
tunjangan lainnya. Keuntungan lainnya, jika kita sudah mendapatkan sertifikat PNS, sertifikat tersebut dapat digadaikan untuk mendapatkan pinjaman dari bank sampai 100 juta dengan sistem pengembalian potong gaji. Kelemahannya, karena berstatus negeri, maka kita akan terikat dengan ikatan dinas sampai batas usia pensiun. Hal ini berarti, pekerjaan monoton dan berulang-ulang.
Deposito, merupakan salah satu jenis investasi dana yang kita miliki di bank maupun penjamin dana lainnya. Deposito bulanan yang paling besar yang aku ketahui adalah sebesar 5% per bulan. Jika kita memiliki dana 150 juta, maka dengan deposito 5%, maka setiap bulan kita akan mendapatkan bunga sebesar 7.500.000 rupiah. Jumlah ini tentunya lebih besar jika dibandingkan dengan gaji seseorang yang menjadi PNS. Bedanya, orang yang mendepositokan uang tidak akan mendapatkan tunjangan seperti yang diperoleh oleh PNS. Keuntungan dari deposito adalah kita bisa dengan bebas mengatur waktu. Artinya, tidak ada ikatan dinas, sehingga tinggal duduk diam di rumah menunggu bunga bulanan. Waktu kita untuk keluarga dan orang yang kita sayangi juga lebih banyak. Kelemahan dari deposito adalah uang yang kita depositokan tidak dapat ditarik semau kita. Paling tidak butuh waktu minimal 15 hari untuk dapat menarik uang yang kita depositokan. Selain itu, dengan sistem deposito, orang akan menjadi malas bekerja. Deposito menurutku lebih cocok bagi orang yang sudah mapan dan memiliki tunjangan hidup yang bagus.
Bisnis, merupakan jenis usaha real yang biasa kita lihat di setiap pelosok daerah. Mulai dari jenis usaha jual-beli, usaha jasa, maupun jenis usaha konvensional lainnya. Sebagian besar dari jenis usaha ini dikerjakan sendiri maupun dengan mempercayakan kepada orang. Usaha jenis ini dapat dipastikan mengeluarkan biaya bulanan, baik itu biaya karyawan, operasional, maupun biaya lainnya seperti pajak dan sumbangan suka rela. Namun, bentuk usaha real sangat nyata, karena semua modal yang kita gunakan dapat kita lihat langsung perkembangannya jika dibandingkan dengan deposito. Dan hal ini menyebabkan kita mengetahui bagaimana perkembangan dari usaha kita secara langsung di depan mata sendiri. Misalnya saja dengan uang sebesar 150 juta, kita membangun 7 buah laundry @ 21jt. Jika masing-masing laundry omzet keuntungannya minimal 1 juta, maka setiap bulan kita akan mendapatkan minimal 7 juta. Jumlah ini masih minimal, karena jika omzet laundry bertambah, maka keuntungan juga semakin meningkat dengan kemungkinan pendapatan sebesar 15 juta per bulan. Bedanya, usaha ini membutuhkan tangan terampil dan kontrol yang baik dari pemilik perusahaan. Jika tidak, maka dapat dipastikan usaha gulung tikar alias bangkrut. Usaha ini perlu manajemen yang baik dan pengalaman dalam berusaha.
Trading Saham, nah.. ini jenis usaha yang benar-benar baru aku kenal. Baru jumat kemarin aku mengenal yang namanya trading saham. Keunggulan dari trading saham adalah jika kita membeli saham dari perusahaan yang tepat, dan perusahaan tersebut grow up, maka harga saham yang kita beli juga semakin meningkat. Hal ini memungkinkan dana yang kita miliki dapat bertumbuh bahkan sampai 30% per bulan. Jika diumpamakan modal awal kita 150jt, maka dalam sebulan jika kita tepat melakukan transaksi keuntungan yang diperoleh adalah sebesar 45jt. Gila bener.... Namun, sisi negatif dari trading saham adalah adanya kemungkinan terjadinya anjlok harga saham yang diakibatkan pergolakan pasar maupun trand yang terjadi di lingkungan sebuah negara. Misalnya saja kejadian yang menimpa New York pada tanggal 11/11, yaitu penyerangan teroris ke WTC, hal ini menyebabkan harga saham dunia terjun bebas dari lantai tertinggi. Dan jika kita memiliki saham pada saat itu, tentunya harganya juga jatuh dan alhasil, kita menjadi miskin mendadak. Alamak....
Intinya, semua jenis usaha diatas sangat menarik baik dari segi keuntungan maupun kerugian yang ditimbulkan. Namun, jika kita bisa memanajemen kerugian serta mampu bersaing di lingkungan dalam memperoleh peluang, dan tentunya dengan usaha yang tinggi dan pantang menyerah, apapun jenis usaha yang kita jalani akan memperoleh hasil yang maksimal. Bukan begitu kawan?
AGW, Payung Guru